Penangkapan seorang terduga teroris di Karawang oleh tim Densus 88 Minggu (16/6) menunjukkan kerja nyata tim anti teroris dari aparat Kepolisian. Mereka bekerja secara professional memburu para pelaku tanpa mengenal waktu di berbagai daerah. Pengamatan, pengintaian hingga eksekusi penangkapan yang dilakukan tanpa kegaduhan membuktikan mereka bekerja keras memburu kelompok penebar ancaman keamanan yang masih berkeliaran di sekitar kita.
Ormas anti khilafah, radikalisme, intoleransi dan terorisme Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) mengapresiasi langkah Tim berjuluk “Burung Hantu” tersebut.
“Gerombolan eks ISIS menjadi ancaman nyata bagi kita yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Mereka bisa menyamar menjadi apa saja seperti di Karawang yang berprofesi sebagai penjual bubur, tetapi di kamarnya terbukti menyimpan bahan peledak. Tidak terbayangkan jika tidak tertangkap kemudian melakukan aksi terorisme, maka aka nada korban dari kita sebagai penghuni NKRI” ungkap Gus Wal selaku Ketua Umum PNIB kepada awak media.
Masyarakat layak mengucapkan terima kasih kepada tugas dan pengabdian tim khusus anti teror yang dimiliki Kepolisian. Aksi teroris yang sudah mereda beberapa bulan belakangan ini bukan berarti pelakunya sudah habis, namun mereka sedang menyusun berbagai rencana aksi terorisme yang mengancam integritas bangsa.
“Kalau ada pihak-pihak yang menyuarakan pembubaran Densus 88, jangan-jangan mereka sudah terafiliasi kelompok teroris juga meskipun tidak secara terang terangan. Giliran suatu saat terjadi aksi terorisme berteriak-teriak minta tolong kepada aparat keamanan. Densus 88 harus tetap ada dalam situasi apapun. Potensi radikalisme dan terorisme akan terus tumbuh meskipun ISIS sudah bubar, Suriah hancur namun Taliban justru sedang berkuasa di Afghanistan. Mereka masih menebar ancaman radikalisme di berbagai negara dengan mengatasnamakan perjuangan Agama mayoritas di sebuah negara. Teroris yang sesungguhnya tidak punya Agama karena tujuan hidupnya untuk membunuh dan menghancurkan” imbuh Gus Wal
PNIB menjadi salah satu ormas kebhinekaan lintas budaya, suku dan kemajemukan yang konsisten mengingatkan akan ancaman terorisme, radikalisme, intoleransi dan khilafah. Meskipun gerakan PNIB dianggap tidak populis, namun tetap intens melakukan upaya persuasive dalam wujud kecintaan pada tanah air dan NKRI.
“PNIB akan terus konsisten mengawal keutuhan NKRI dari rongrongan kelompok sarapatigenah. Wahabiisme dan khilafah yang menjadi ibu kandung bibit intoleransi harus dilawan. Jaga kampung, jaga lingkungan dan tempat ibadah dari bahaya laten paham Wahabi dan khilafah” tutup Gus Wal di akhir pernyataannya.