Generasi masa depan gemilang dilahirkan dari kualitas kesehatan anak-anak di masa sekarang. Tingginya angka masalah kesehatan anak karena gizi buruk (stunting) di Indonesia menjadi persoalan serius bagi segenap lapisan masyarakat dimanapun. Program bantuan dari Pemerintah yang terbatas, menjadi panggilan rasa kepedulian kita sebagai tanggungjawab kepada masa depan generasi penerus.
Baca Juga : Komunitas Peduli Sesama, Berbagi Berkat dan Menjadi Penyebab Kebaikan
Kesadaran bahwa stunting adalah persoalan kita bersama, bukan hanya pemerintah, menjadi modal aksi-aksi kepedulian yang nyata dan harus direalisasikan. Komunitas Peduli Sesama yang lahir karena panggilan hati pada situasi yang ada mengajak kita untuk mengasihi mereka yang sedang dalam kondisi berbeda.
“Meskipun mereka bukan saudaramu dalam seiman, tetapi mereka tetaplah saudaramu dalam kemanusiaan”. Salah satu kalimat bijak tentang filosofi kasih yang menembus batas ruang dan waktu yang menjadi spirit Komunitas Peduli Sesama untuk tidak berhenti menebar kasih.
Komunitas Peduli Sesama tidak pernah bosan mengetuk pintu-pintu nurani kita untuk berbagi apapun kepada para penderita gizi buruk di NTT dan daerah lain. Mereka anak-anak dengan keceriaannya tetap tumbuh dalam keterbatasan yang ada. Mereka yang tidak pernah mengeluh, dan mereka pula yang tidak meminta dikasihani. Namun bagi kita yang memahami cinta kasih adalah sumber keberkahan, kondisi mereka adalah panggilan Tuhan untuk uluran tangan-tangan kasih kita.
“Sisihkan sedikit rizki dari yang Tuhan sudah berikan kepada kita untuk mereka. Rizki mereka yang sengaja dititipkan Tuhan kepada kita untuk berbagi sebagi bentuk nyata rasa bersyukur. Tuhan hadir meminjam tangan-tangan baik kita untuk melahirkan doa-doa syukur lain. Kebaikan yang meluas dan menular itulah yang kita rayakan bersama” ungkap Yogi Tanuwijaya selalu pendiri Komunitas Peduli Sesama dalam pernyataan kepada media.
Masih banyak anak-anak di tempat lain yang butuh kepedulian, dan Komunitas Peduli Sesama meyakini masih banyak tangan penuh kasih lain yang lahir dari kita. Karena saat kita sedang peduli, itulah tandanya kita sedang bersyukur.