JAKARTA, Kabarnusa.id – Lembaga Survei Indeks Data Nasional (IDN) merilis hasil survei terbaru untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2024. Direktur Eksekutif IDN, Syifak Muhammad Yus, mengungkapkan bahwa survei ini dilakukan pada periode 5-12 Mei 2024.
“Survei ini melibatkan 800 responden dengan margin of error sebesar 3,46% pada tingkat kepercayaan 95% terhadap segmen wong cilik dan anak muda di Jawa Tengah,” kata Syifak saat merilis hasil survei tersebut di kantornya di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (16/5).
IDN dalam hasil surveinya mencatat bahwa perhatian calon kepala daerah terhadap wong cilik dan anak muda akan mempengaruhi peta politik dalam Pilkada Jawa Tengah.
Syifak mengatakan, kriteria tertinggi bagi wong cilik dalam memilih calon gubernur adalah merakyat sebanyak 15,2%, berpengalaman sebanyak 13,4%, taat beragama sebanyak 11,8%, dan memiliki kecerdasan 10,2%.
“Pertimbangan utama wong cilik dalam memilih calon gubernur adalah sosok calon sebanyak 21,5%, latar belakang agama 14,7%, dan latar belakang profesi 12,3%,” ungkap Syifak.
Sementara itu, bagi kalangan anak muda, sifat kepemimpinan yang diinginkan dari seorang gubernur adalah jujur dan bisa dipercaya sebanyak 17%, merakyat 13%, dan pintar atau cerdas sebanyak 9%.
“Pertimbangan utama anak muda dalam memilih calon gubernur adalah sosok calon sebanyak 52,6%, latar belakang agama 11,6%, dan latar belakang profesi 5,9%,” tambahnya.
Dalam survei top of mind (pertanyaan terbuka), Hendrar Prihadi (Hendi), mantan Walikota Semarang yang saat ini menjabat sebagai Kepala LKPP RI, masih menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Hasil survei ini konsisten dengan survei-survei sebelumnya yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei lainnya seperti ARCHI, MIPOS, dan LKPI.
Dalam survei Top of Mind Gubernur Jawa Tengah oleh IDN, Hendi berada di peringkat pertama dengan tingkat elektabilitas 17,8%. Hendi, yang selama ini belum banyak memberikan tanggapan mengenai kontestasi Pilgub Jateng 2024, jauh mengungguli nama-nama lain yang sudah aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Sudaryono hanya mampu meraup elektabilitas 11,5% hingga Mei 2024. Nama-nama lain yang muncul antara lain Taj Yasin Maimoen dengan 10,5%, Dico Ganinduto 10,2%, Bambang Wuryanto 8,6%, Yusuf Chudlori 7,9%, Kapolda Jateng Ahmad Luthfi 7,9%, Casytha Arriwi Kathmandu 3,7%, Sudirman Said 1,3%, dan sebesar 20,68% responden menyatakan belum menentukan pilihan atau tidak menjawab.
