Scroll untuk baca berita
HeadlinePekalonganPeristiwaReligiSeni & Budaya

Sedekah Bumi Tradisi yang Terus Dijaga Masyarakat Kajen Pekalongan

268
×

Sedekah Bumi Tradisi yang Terus Dijaga Masyarakat Kajen Pekalongan

Sebarkan artikel ini
Tradisi Sedekah Bumi atau Legonan yang digelar rutin setiap tahun sebagai wujud syukur warga Desa Sinangohprendeng, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan Jum’at, (31/5). Foto : Dok Ist

PEKALONGAN, kabarnusa.idSedekah Bumi atau Legonan menurut bahasa masyarakat Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah hingga kini masih sangat dijaga kelestariannya, walaupun ada beberapa kelompok masyarakat yang mulai melupakannya.

Seperti di Desa Sinangohprendeng, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, yang menggelar Sedekah Bumi dengan meriah, karena antusiasme masyarakat masih sangat tinggi, sehingga sangat rame.

Kegiatan yang dipusatkan di ruas jalan Desa Sinangohprendeng itu, dimulai kisaran pukul 1400 WIB, diawali dengan upacara adat setempat, dihadiri oleh ketua adat, para tetua dan para undangan yang diundang.

Kemudian, arak-arakan Sedekah Bumi berjalan bersama-sama menuju ke kediaman Kepala Desa Sinangohprenden untuk memulai rangkaian acara selanjutnya.

Beberapa hasil bumi, seperti padi, buah-buahan, kain dan beberapa hasil bumi lainnya, yang diletakan di atas dangke (alas yang terbuat dari anyaman bambu), diarak oleh warga berkeliling di lingkungan desa.

Salah satu tetua adat, Soha, yang membuka kegiatan tersebut berpesan, agar radisi sedekah bumi itu harus tetap terus dijaga dan diuri-uri atau dilestarikan secara turun temurun.

“Tradisi sedekah bumi ini memang terus dijaga dan dilaksanakan oleh warga setempat. Meskipun di era modern sekarang ini banyak orang merasa sedekah bumi adalah hal yang usang , tetapi kita justru harus menjaga dan melestarikan tradisi ini untuk diwariskan ke generasi selanjutnya.”ujar Soha, salah satu tetua.

Dalam rangkaian kegiatan Sedekah Bumi itu, diadakan pula lomba pos kampling pada malam harinya, yang pesertanya kelempok-kelompok warga desa dan proses kegiatan Sedekah Bumi tersebut, dihadiri pula banyak pengunjung dari luar Desa Sinangohprendeng.

Salah satu warga yang hadir, Wati mengakui sangat bangga akan adanya Sedekah Bumi atau Legonan tersebut, oleh sebab itu dirinya menyatakan akan selalu menjaga dan melestarikan ritual Sedekah Bumi, agar anak cucunya bisa tetap tahu dan juga bangga akan tradisi leluhurnya.

“Kami sebagai warga desa sangat bangga dan merasa terpanggil untuk menjaga dan melestarikan tradisi ini. Semangat gotong-royong di sini sangat kuat, sehingga acara-acara besar seperti ini bisa terselenggara dengan baik.” Ucapnya.

Pada kesempatan itu, Panitia juga menggelar bazar yang melibatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah warga desa setempat.

Dengan digelarnya ritual desa Sedekah Bumi tersebut, sangat terlihat jelas kerukunan dan semangat kekeluargaan warga desa, untuk bergotong royong nguri-nguri  budaya leluhur, yang diharapkan nantinya menjadi warisan bermanfaat untuk generasi selanjutnya.

Jasa Pembuatan dan Maintenance Website Murah

Tinggalkan Balasan