SEMARANG, kabarnusa.id– Menghadapi cuaca ekstrim di Kota Semarang, Dinas Pendidikan menawarkan kepada sekolah-sekolah di Kota Semarang, untuk melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara daring atau di rumah.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto kepada Wartawan melalui telepon WhatsApp Kamis (14/03/2024).
“Kami sudah sampaikan ke para kepala sekolah, menyesuaikan cuaca, untuk pembelajaran bisa dilakukan secara daring,” paparnya.
Penawaran itu, lanjut Bambang, diberikan secara umum kepada sekolah-sekolah di Kota Semarang, terutama bagi yang terdampak, namun jika merasa aman, rumah siswa siswinya dekat dengan sekolah, dipersilahkan untuk tetap melakukan pembelajaran secara offline.
“Kalau yang sekolah di kecamatan atas relatif aman. Tapi secara umum kami menawarkan secara daring. Karena namanya proses pembelajaran itukan juga terkait dengan lalu lintas, akses perjalanan menuju sekolah. Akhir-akhir inikan pagi hujan, maka kami tawarkan secara daring. Tapi kalau merasa rumah siswanya dekat-dekat, mau melaksanakan pembelajaran secara offline ya monggo,” tandas Bambang Pramusinto.
Sedangkan untuk yang terdampak banjir yang parah, jumlahnya ada 76 Sekolah Dasar (SD), baik sekolah dasar negeri maupun swasta, yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Semarang. Yang paling banyak ada di Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Semarang Barat.
“Imbauan Saya anak-anak tetap melakukan pembelajaran di rumah atau menggunakan daring. Jadi untuk pembelajaran, disesuaikan saja sebagaimana kebijakan Dinas Pendidikan ke para Kepala Sekolah, disesuaikan dengan situasi dan kondisi, disesuaikan dengan cuaca,” imbau Kadisdik Kota Semarang.
Absa