Scroll untuk baca berita
HeadlinePeristiwaSemarang

Anggota Dewan Kota Semarang Dukung Pernyataan Ketua FKSB untuk Ungkap Tuntas Oknum Ormas

893
×

Anggota Dewan Kota Semarang Dukung Pernyataan Ketua FKSB untuk Ungkap Tuntas Oknum Ormas

Sebarkan artikel ini
H Supriyadi, S.Sos, MA, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang. Foto Dok

SEMARANG, kabarnuaa.id- Menanggapi pernyataan Ketua Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) Kota Semarang, terkait adanya oknum Organisasi Masyarakat (Ormas) yang diduga melakukan pemerasan kepada Camat-camat, anggota Dewan Kota Semarang menyatakan dukungannya.

Dukungan itu dinyatakan oleh anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang H Supriyadi, S.Sos, MA, agar Ketua FKSB H Dr AM Juma’i SE, MM mengungkapkan nama-nama oknum Ormas yang diduga melakukan dugaan pemerasan terhadap Camat-camat di Kota Semarang, agar situasi Kota Semarang tidak mengalami kegaduhan dan tetap kondusif.

“Ya kami berharap, Mas Jumai itu tegas. Kalau memang memiliki data nama-nama oknum Ormas yang diduga melakukan pemerasan terhadap Camat-camat di Kota Semarang, segera diungkap saja agar situasi tetap kondusif. Kalau hanya mengeluarkan pernyataan seperti itu di media online malah menimbulkan kegaduhan, teman-teman Ormas saling curiga dan saling tuduh,” kata mantan Ketua DPRD Kota Semarang itu, Rabu (24/04/2024).

Sengaja Tidak Disebutkan

Ketua FKSB Kota Semarang H Dr AM Juma’i, saat dikonfirmasi Wartawan usai Halal bi Halal PKK dan Dekranasda Kota Semarang menyatakan, memang sengaja tidak menyebutkan nama oknum Ormas yang diduga melakukan pemerasan terhadap Camat-camat di Kota Semarang dan akan mengungkap di dalam forum resmi dengan pihak-pihak terkait.

“Memang kita sengaja tidak menyebut nama, siapa pelaku itu. Karena menyangkut kode etik, identitas seseorang, yang ini jugakan bahasanya masih dugaan. Maka bagi siapa yang merasa difitnah, siapa yang merasa dirugikan dari pernyataan oknum Ormas, silahkan menghubungi Kami,” ungkapnya di Balairung UPGRIS (Universitas PGRI Semarang).

Kemudian terkait pernyataannya yang dianggap membuat kegaduhan di Kota Semarang, dibantah oleh Jumai, karena sebenarnya malah pihaknya justru membantu supaya Ormas-ormas yang baik, tidak tercemari oleh ulah segelintir oknum Ormas, yang mengaku aktifis Ormas di Kota Semarang.

“O tidak, Justru kita akan menginformasikan bahwa di kota Semarang ini masih banyak Ormas-ormas yang sehat, Ormas-ormas yang sesuai koridor, Ormas-ormas sesuai dengan apa yang ada di dalam undang-undang ormas. Jadi jangan sampai ulah segelintir oknum Ormas, kemudian akhirnya berdampak pada Ormas-ormas lainnya. Ini kita justru membantu supaya Ormas-ormas yang baik itu, tidak tercemari ulah segelintir oknum Ormas, yang mengaku aktivitas Ormas,” terangnya.

Suroto, Bendahara Paguyuban Camat Kota Semarang, berfoto bersama dengan beberapa Camat usai melakukan kegiatan upacara di Kota Semarang. Foto Dok

Terkait bantahan yang disampaikan oleh Camat, bahwa tidak ada dugaan pemerasan yang dinyatakannya di beberapa Media massa online, Jumai menegaskan bahwa itu menjadi hak Camat dalam menyampaikan pernyataan itu. Dan jika ada pihak-pihak yang ingin mengetahui informasi lengkapnya, Jumai akan siap menyampaikan dalam forum-forum resmi.

“Kalau misalnya Pak Camat membantah, itu nggak apa-apa, itu hak mereka. Tetapi inikan ada informasi dari masyarakat. Artinya kan pihak-pihak mana yang merasa dipresur, kemudian dimintai itukan bisa jadi di pihak-pihak mana,” urainya.

Kalau itu nanti, kami diundang dalam forum resmi, baik itu di forum Paguyuban Camat atau Saya diundang Wali Kota ataupun Saya diundang pihak-pihak, Saya siap untuk hadir dan menyampaikan informasi ini sumbernya dari siapa dan menyebut nama siapa, nanti akan kita sampaikan dalam forum-forum klarifikasi,” tegas Jumai.

Tidak Merasa Diperas

Bendahara Paguyuban Camat Kota Semarang Suroto, saat dimintai keterangan usai Halal bi Halal PKK dan Dekranasda Kota Semarang di Balairung UPGRIS juga menegaskan, bahwa Camat-camat itu sebenarnya inginnya adalah kemitraan dan tidak ada yang merasa diperas oleh oknum-oknum Ormas, apalagi menyerahkan iuran sebesar puluhan juta rupiah.

“Kita sebenarnya itukan inginnya kemitraan. Menurut Saya seperti itukan harusnya diomongkan dulu, jangan langsung dimuat di media, karena menyebabkan dampaknya menjadi tidak baik. Saya sebagai Bendahara itu tidak menerima iuran sejumlah itu (puluhan juta). Iuran itu sejumlah Rp 5 juta itu rutin setiap tahun, untuk kegiatan Camat-camat saat kumpul. Hanya itu iuran yang Saya pegang,” jelasnya.

“Ya tidak ada pemerasan semacam itu. Kita kelase Camat kalau ada pemerasan-pemerasan ya tidak kita turuti. Ya Saya Bendaharanya tidak pernah terima iuran sebesar itu (puluhan juta). Ya kalau Camat-camat iuran itu ngumpulkannya di Saya,” pungkas Camat Genuk Kota Semarang itu.

Red

 

Jasa Pembuatan dan Maintenance Website Murah

Tinggalkan Balasan