SEMARANG, kabarnusa.id– Karena tak kuat naik di tanjakan, truk bermuatan pasir terguling dan menimpa pengendara lain di dekat Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) Kota Semarang, jalan Pawiyatan Luhur Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024).
Truk bermuatan pasir dengan nomor polisi H 9968 AC itu, menurut sopirnya muatan itu berangkat dari Magelang dan akan dikirim muatannya ke Sampangan Semarang, namun belum sampai ke tempat yang dituju, terguling dan menimpa mobil ekspedisi warna putih dengan nomor polisi H 9077 OC dan beberapa pengendara motor lain.
“Truknya yang saya bawa nggak kuat saat menanjak di tanjakan Pawiyatan Luhur (dekat Untag), saat melaju dari Jatingaleh menuju Sampangan. Muatannya sebenarnya tidak penuh. Saya mau antar pasir ke daerah dekat terowongan tol Sampangan tapi truknya tidak kuat menanjak,” ujar Pengemudi truk muat pasir, Henri Prasetyo (22).
Akibat tidak kuat naik tanjakan, lanjutnya, maka untuk menghindari banyaknya korban karena kondisi jalanan yang padat merayap, di jam aktivitas berangkat kerja, maka saat truk pasir berjalan turun mundur ke belakang, di arahkan ke sebelah kiri jalan.
“Saya terus banting stir, Saya arahkan ke kiri, daripada arah kanan akan lebih parah. Rem saya berfungsi. Tapi tidak kuat menanjak,” tandas sopir truk muatan pasir.
Sementara pengemudi mobil ekspedisi Kusumo Prihambodo (43), warga Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, mengalami luka-luka akibat terjepit kabin mobil, yang tertimpa truk bermuatan pasir tersebut.
Diperlukan peralatan khusus untuk melakukan evakuasi pengemudi mobil ekspedisi, agar bisa keluar dari jepitan kabin mobilnya dan menarik truk muat pasir yang terguling. Ada kisaran 2 jam proses evakuasi penyelamatan pengemudi mobil ekspedisi warna putih tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) tersebut, hanya luka-luka. Pengendara motor hanya syok mengalami kecelakaan tersebut, karena kondisi motor yang dikendarainya alami kerusakan parah. Sedangkan tim evakuasi berasal dari Basarnas, Damkar dan beberapa tim relawan lainnya.
Red