Penulis : Joko Wahyono
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengakhiri rangkaian acara Kongres Raya pada hari Minggu 20/7. Kaesang Pangarep terpilih secara Demokratis sebagai Ketua Umum PSI 2025-2030
Mengumpulkan 65 persen suara one man one vote, Kaesang dianggap sosok pioner perubahan di internal Partai. Pada kepemimpinan Kaesang sebelumnya, sosok PSI menunjukkan kapasitasnya sebagai suara dan wakil Gen Z dalam berpolitik.
PSI mengutamakan kualitas kader daripada fanatisme jutaan anggota. Meski tidak menempatkan wakilnya di Senayan bukan menjadi kegagalan strategi partai.
Kader terbaiknya Raja Juli Antoni dipercaya menjadi Menteri Kehutanan dan beberapa petingginya menjadi Wamen menunjukkan kontribusi penting PSI pada kabinet Prabowo Gibran.
Kongres yang yang ditutup dengan sambutan 2 Presiden menjadi penegasan PSI adalah harapan masa depan politik Indonesia. Kehadiran Presiden Prabowo dan Wapres Gibran bukan tentang menganakemaskan PSI. Namun menjadi pencapaian apresiasi politik tertinggi dalam sejarah berbagai kongres Parpol.
Virus optimisme, kuat, bijak dan setia yang disebar Kaesang menjadi nafas baru Partai Super Tbk yang dicanangkan amanat kongres. Logo baru tidak sekedar gambar. Gajah menyimpan filosofi karakter ketenangan dan tidak marah saat diserang. Sosok Gajah memang bukan raja hutan, namun diakui sebagai pelindung hutan.
PSI yang lahir di era Presiden Jokowi dan dewasa di masa kepemimpinan Presiden Prabowo telah melewati masa dilema politik dengan selamat. Komitmen Jokowi untuk terjun langsung di PSI mentargetkan sesuatu yang lebih besar. Tidak sekedar meloloskan wakilnya di DPD RI, namun mampu melahirkan tokoh dan pemimpin dari rahim Gen Z.
Membicarakan PSI adalah tentang Quality bukan Quantity. Kecil namun besar sumbangsihnya menjadikan solidaritas sebagai patron politik.
Parpol menjadi agen perubahan menggeser paradigma fanatisme menjadi faithfullisme. Kesetiaan adalah dukungan menggunakan akal sehat, bukan keyakinan buta. PSI bekerja keras untuk mengelola kewarasan berpolitik menjauhi simbol Agama, kesukuan dan sekat mayoritas minoritas.
Partainya anak muda naik kelas menjadi kawah Candradimuka-nya anak muda hanya ada di PSI. Inilah alasan mengapa Jokowi di PSI saja, bukan di Partai lain.
Selamat kepada Ketum PSI Kaesang Pangarep. Sehat selalu untuk Jokowi Dewan Pembina PSI. Dan dukung Prabowo 2 periode itu harga mati.
–
Joko Wahyono
Politikus dan Kader PSI Jawa Tengah
