KabarNusa|•PANGANDARAN – Perkembangan teknologi digital semakin mengubah cara umat Islam menjalani ibadah selama bulan suci Ramadhan. Dari aplikasi pengingat waktu salat hingga kajian keagamaan online, berbagai platform digital kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Muslim.
Di era digital ini, banyak umat Islam yang mengandalkan media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk mengakses ceramah dan kajian keagamaan. Menurut Kyai Luthfi Fauzi, Pimpinan Pondok Pesantren Riyadussalikin, pencarian konten Islami meningkat drastis menjelang dan selama Ramadhan.
“Aplikasi pengingat waktu salat dan Al-Qur’an digital semakin diminati masyarakat,” ungkapnya, Senin (3/3/2025).
Tak hanya sebagai sumber informasi keagamaan, media sosial juga menjadi wadah untuk berbagi kebaikan. Tren berbagi takjil, kampanye sedekah online, hingga ajakan untuk meningkatkan ibadah semakin marak dilakukan oleh influencer dan tokoh agama.
“Media digital bisa menjadi sarana positif dalam memperkuat nilai-nilai Ramadhan,” tambah Kyai Luthfi.
Salah satu pengguna aplikasi Islami, Yosep Firdaus, mengaku bahwa teknologi sangat membantu dirinya dalam menjaga ibadah, terutama saat sibuk bekerja atau bepergian.
“Aplikasi ini membuat saya lebih mudah mengingat waktu salat dan mengakses doa-doa harian,” ujarnya.
Namun, di balik manfaatnya, penggunaan media digital juga memiliki tantangan. Distraksi dari konten hiburan yang tidak relevan dengan ibadah Ramadhan berpotensi mengurangi kekhusyukan. Para ulama pun mengingatkan agar umat Islam bijak dalam menggunakan teknologi agar tetap fokus pada ibadah.
Seiring perkembangan zaman, teknologi digital diprediksi akan terus menjadi bagian dari cara umat Islam menjalani Ramadhan. Keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan fokus pada ibadah menjadi kunci agar Ramadhan tetap bermakna di era digital ini.