SEMARANG, kabarnusa.id– Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nasional, berikan apresiasi kepada Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, atas upaya mitigasi dan evakuasi penanganan bencana banjir, yang telah dilakukan.
Hal itu disampaikan Kepala BNPB Nasional Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M usai mendengar penjelasan yang dipaparkan oleh Direktur Utama RSI-SA Semarang, Prof. Dr. dr. Agung Putra, M.Si., Med, saat mengunjungi RSI SA yang diawali dengan pembagian bantuan sembako kepada penunggu pasien, pada Selasa (19/03/2024).
Paparan yang disampaikan Direktur Utama RSI SA Semarang adalah tentang bagaimana pihak rumah sakit telah melakukan berbagai upaya mitigasi dan evakuasi penanggulangan bencana banjir, akibat tngginya intensitas turunnya hujan sejak hari Selasa lalu (12/03/2024) hingga pada hari Kamis (14/03/2024), yang membuat sebagian wilayah di Kota Semarang terendam banjir. Dan dari lima gedung RSI SA Semarang, tiga gedung terdampak banjir.
Karena salah satu daerah yang terdampak banjir, berada di daerah Jalan Raya Kaligawe, yang mengakibatkan lalu lintas kendaraan lumpuh total. Sehingga akses keluar masuk tenaga kesehatan, dokter, pasien sangat terganggu.
“Manajemen telah melakukan pengamanan dokumen dan alat medis, yang semula berada di lantai satu kemudian dipindahkan ke lantai dua. Untuk kemudahan transportasi manajemen RSI-SA telah bekerjasama dengan TNI untuk mensupport bantuan armada antar jemput pasien, penunggu pasien dan karyawan. Terdapat dua titik kumpul antar jemput, yaitu di pertigaan lampu merah Genuk dan Masjid Jumadil Qubro. Sehingga pasien yang berada di rumah sakit dapat kami layani,” jelas Prof Agung Putra
Untuk membantu penunggu pasien, lanjutnya, yang kesulitan mencari konsumsi manajemen RSI-SA setiap hari menyediakan 500 porsi makanan untuk berbuka puasa dan menyediakan makanan untuk sahur.
“Jadi artinya pelayanan para pasien dan karyawan tetap kita layani, untuk konsumsi buka dan sahur kita sediakan, bahkan penunggu pasien yang tidak bisa keluar kita bantu,” ungkap Direktur Utama RSI SA Semarang.
Prof. Agung berharap, pihaknya dapat bekerjasama dengan BPBD sebagai partner penanggulangan bencana, bersama Lazis dalam memberikan bantuan kesehatan.
Selain itu disampaikan pula oleh Prof Agung, bahwa RSI-SA Semarang memiliki pasukan dokter yang begitu banyak dari alumni Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), yang bisa memberikan bantuan tenaga medis kepada BNPB apabila terjadi bencana.
“Begitu pula sebaliknya, kita juga berharap ketika terjadi bencana dan membutuhkan armada besar untuk evakuasi, kita butuh dukungan dari jendral,” harap Prof. Agung kepada Letjen Suharyanto.
Pada pokok intinya, terdapat berbagai upaya yang dilakukan RSI-SA Semarang, untuk mengendalikan bencana banjir, diantaranya berupa perbaikan saluran air, perbaikan pagar yang roboh, peninggian talut, pengendalian pompa dan pengerukan danau.
Menanggapi hal tersebut, Letjen Suharyanto memberikan apresiasi atas upaya mitigasi dan evakuasi bencana banjir yang telah dilakukan menejemen RSI-SA Semarang. Kemudian disarankan pula, apabila terjadi lagi bencana banjir, RSI-SA Semarang jangan sampai kekurangan armada untuk melakukan evakuasi.
“Dibuat MoU saja Pak Bergas, untuk Sultan Agung kalau ada apa-apa untuk evakuasi. Kalau kemarin dibantunya oleh TNI, jadi setiap ada banjir kodim mengerahkan armadanya kesini, operasionalnya kita tanggap darurat bisa dipindahkan ke BNPB,” kata Letjen Suharyanto kepada Ketua BNPB Jateng, Bergas C Penanggungan.
Sedangkan mengenai kebutuhan pompa air, Letjen Suharyanto menyarankan agar akan adanya bantuan pompa dari BNPB Jateng.
“Coba nanti dilihat ya, kalau memang nanti bisa ya nggak ada masalah, karena ini kan koordinasi dengan Kota dan Provinsi, rumah sakit kan sangat vital, sehingga kalau ada kejadian tanggap darurat serupa tidak terjadi lagi, kasihan,” kata Letjen Suharyanto.
Lebih lanjut, Letjen Suharyanto berharap adanya evaluasi dari pemerintah daerah dalam mengatasi masalah banjir, sehingga di tahun 2025 ketika musim hujan turun, tidak terjadi banjir seperti tahun ini.
“Intinya kami dari BNPB siap membantu, baik untuk peralatan, program rehabilitasi rekontruksinya, termasuk MoUnya dengan kodim nanti,” imbuhnya.