Scroll untuk baca berita
Jasa Halaman 1 Google Jasa SEO Murah

Headline

Strategi Ekonomi Kerakyatan Bupati Mimika Johannes Rettob, Membangun Kota dari Desa

59
×

Strategi Ekonomi Kerakyatan Bupati Mimika Johannes Rettob, Membangun Kota dari Desa

Sebarkan artikel ini
Bupati Mimika 2025 - 2030 Johannes Rettob (Foto Dok. Istmw)

Mimika – Kabarnusa.id | Menjadi Kepala Daerah bagi Johannes Rettob adalah jalan pengabdian kepada masyarakat. Membuang jauh rumor ; Bupati sebagai “Raja Kecil” yang menguasai sebuah wilayah.

Bagi John, panggilan akrabnya, jabatan itu amanah yang dipercayakan khalayak dan harus dipertanggungjawabkan. Jabatan Bupati bukanlah bentuk kekuasaan absolute yang leluasa mengatur, tetapi pencipta kebijakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan warga saat ini

Memenangkan Pilkada Mimika dengan dukungan mayoritas akar rumput, membuat John memutuskan untuk berpihak dan memprioritaskan mereka.

Dalam sebuah kesempatan, penulis mewawancarainya di Jakarta usai Mahkamah Konstitusi menolak gugatan PHPU Pilkada Mimika. Menjadikan Johannes Rettob dan Emanuel Kemong sebagai pasangan sah Kepala Daerah periode 2025-2030.

“Kemenangan akar rumput dan para pemilih rasional dipercayakan kepada saya dan Bapak EK (Emanuel Kemong : Red). Tapi itu bukan akhir perjuangan, justru menjadi awal perjuangan yang lebih besar lagi” jelas John.

“Karena anda didukung suara akar rumput, apa yang akan anda berikan kepada mereka sebagai bentuk keberpihakan secara nyata?”

“Yang mereka butuhkan adalah keadilan dan pemerataan ekonomi. Disparitas warga Mimika sudah berlangsung lama, tugas pertama Saya menipiskan perbedaan itu. Kami punya SDA melimpah namun mereka belum merasakan sebagai bentuk perbaikan kesejahteraan” jawab John.

“Untuk 5 tahun ke depan masalah keadilan sosial dan pemerataan ekonomi, itu program normatif di setiap daerah pasti sama. Anda punya visi misi apa yang khusus untuk kondisi Mimika saat ini?”

“Di Mimika pembangunan dan perputaran ekonomi kita akui masih sentralistik. Lebih fokus di kota dengan kepadatan populasinya. Saya akan balik konsep itu menjadi membangun kota dari desa” papar John singkat.

“Bisa dijelaskan kongkritnya seperti apa?”

“Kita akan bangun, support dan kembangkan sentra-sentra industri di desa. Contohnya di wilayah pesisir kota kita bangun industri perikanan untuk warga sekitar. Di wilayah pegunungan industri perkebunan dan pertanian kita beri fasilitas sarana dan prasarana untuk aktifitas mereka. Begitu pula potensi wisata di pelosok yang belum dikembangkan. Banyak potensi SDA di desa yang selama ini tidak berkembang karena terkendala sarana, salah satunya infrastruktur jalan dan transportasi. Dampaknya dari kendala itu mereka akan ke kota mencari penghidupan, atau pasif di desa menghabiskan umur tanpa ada perubahan” papar John.

“Itu untuk sektor ekonomi, bagaimana dengan sektor pendidikan?”

“Ya, kita bisa bangun sekolah gratis berbagai jenjang di tiap Distrik, namun kendalanya kita kekurangan tenaga pengajar. Namun itu harus bisa kita atasi. Anak-anak Mimika harus bersekolah dengan fasilitas yang layak. Saya akan dorong juga sekolah untuk mencetak tenaga pengajar baru. Siapa saja yang terpanggil untuk membangun dunia pendidikan kita fasilitasi gratis” lanjut John.

“Kembali ke masalah sosial dan ekonomi, adakah pihak di luar pemerintahan yang akan dilibatkan?”

“Pelaku usaha berbasis UMKM itu kekuatan ekonomi akar rumput juga. Mereka kita jadikan mitra pemerintah daerah untuk sosialisasi bahkan eksekutor kebijakan yang terkait langsung dengan masyarakat. Kita pangkas rantai distribusi, tidak ada lagi calo atau makelar. Semua melalui UMKM berbentuk Koperasi. Sudah saatnya Mimika Maju, Bergerak untuk kepentingan bersama karena tantangan ke depan semakin besar. Kita sedang menghadapi persaingan dan krisis global. Kemandirian SDM yang berbasis kearifan lokal menjadi jawaban antisipasinya” tegas John.

Proses Demokrasi di Mimika telah melahirkan pemimpin dengan visi jangka panjang. Johannes Rettob dan Emanuel Kemong perlahan namun pasti berupaya menghapus budaya instan transaksional di segala bidang. Proses harus diawali dan ditata lagi dengan benar demi Mimika yang lebih baik***

Reporter  : Dahono Prasetyo

Editor : Erlangga Bhumi

Jasa Pembuatan dan Maintenance Website Murah

Tinggalkan Balasan

Jasa Halaman 1 Google Jasa SEO Murah