Jakarta – Dalam gelaran event Fortune Indonesia Summit 2025, Asosiasi Bisnis Deveplopment Service Indonesia (ABDSI) menjadi salah satu partnert dalam terlaksananya event bergengsi ini.
Asosiasi yang menjadi wadah resmi para pendamping UMKM di Indonesia ini terlibat langsung membawa anggota dan binaanya hadir.
Widhiyani Mokhamad Wakil Ketua Umum ABDSI yang ditemui di tengah acara, menyampaikan perlunya dibangun sinergitas antara komunitas pengusaha seperti Fortune Indonesia dengan ABDSI sebagai pendamping UMKM untuk saling berbagi manfaat.
Menurut Widhiyani para pelaku UMKM tentunya harus terus naik kelas agar lebih mapan dan profesional. Untuk itu perlu membangun jaringan dan belajar dari para pengusaha senior sekelas Fortune Indonesia.
“Fortune Indonesia juga bisa mengenalkan eksistensinya pada kalangan UMKM”. tegasnya
Widhiyani melanjutkan UMKM di Indonesia punya potensi yang sangat besar. “Tetapi harus diakui juga kita ini masih kalah bersaing di pasar global jika dikomparasikan dengan negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, apalagi dengan Korea Selatan”. imbuhnya.
“Acara seperti FIS 2025 sangat bagus, dan momentumnya sejalan dengan upaya pemerintahan Presiden Prabowo yang ingin UMKM kita naik kelas dan menjadi pemain di pasar global”. tutupnya.
Sebagai informasi, Fortune Indonesia Summit (FIS) 2025 sukses dilaksanakan 6 Februari 2025 di The Westin, Jakarta.
Hadir sebagai narasumber diantaranya adalah Rosan P. Roeslani Minister of Investment and Downstreaming of Indonesia; Lenita Tobing Managing Director & Partner Boston Consulting Group (BCG); Raisa Andriana Singer & Co-founder Juni Records; Andri Pratiwa Managing Director Lubricants Shell Indonesia; Arsal Ismail President Director of Bukit Asam; Vandana Suri Director of Unilever Indonesia; Hugeng Gozali Director Astra Financial; Haryanto T. Budiman Director Bank Central Asia; Agung Giri Djatmiko Director CE AV Group Head PT Samsung Indonesia; dan banyak narasumber expert lainnya.
Pertemuan tahunan ini mempertemukan para tokoh bisnis, pemimpin industri, serta inovator. Mereka berbagi wawasan tentang tren ekonomi, strategi bisnis, dan inovasi dan yang paling penting lagi menciptakan peluang kolaborasi.(Rdks)
