Paslon Pilkada Mimika nomer urut 1, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong (JOEL) menyampaikan program subsidi pengelolaan sampah saat menghadiri acara undangan tatap muka warga di Mimika Sabtu (12/10/2024). Tidak tanggung-tanggung, alokasi anggaran 100 juta per tahun untuk tiap RT diprioritaskan dalam 100 hari kerja saat terpilih sebagai kepala daerah Mimika 2024-2029.
“Kita akan merubah sampah yang selama ini dibuang ini menjadi barang yang berfungsi. Dengan sampah kita bisa merubahnya menjadi uang” ucap Johannes.
Mengatasi persoalan sampah, di tangan calon kepala daerah yang visioner tidak sekedar berpikir bagaimana membuang limbah secepat mungkin. Merubah sampah menjadi bernilai ekonomis butuh investasi tepat sasaran. Total 180 milyar/tahun dianggarkan untuk 180 RT terpilih yang tersebar di 5 distrik.
“APBD kita Rp 7,5 triliun dan kita sangat mampu untuk alokasikan 100 juta untuk 180 RT. Ini program prioritas tepat sasaran. Kita akan buatkan Perda nantinya” lanjut John.
Berkaca pada daerah lain, pogram inovasi pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat bukan hal yang baru. Hanya butuh eksekusi nyata dari kepala daerah sebagai pemangku kebijakan.
“Merubah sampah menjadi sumber pendapatan itu kerja visioner. Untuk perbandingan saja, di DKI Jakarta tiap tahun digelontorkan 4,5 triliun/tahun hanya untuk membuang sampah. Program kita mengarahkan dan mendampingi masyarakat dalam mendaur ulang sampah dengan tehnologi, itu yang kita subsidi” imbuh John Rettob
Paslon JOEL dalam paparan visi misi Mimika 5 tahun ke depan lebih fokus pada mengatasi persoalan daripada program janji-janji kesejahteraan. Kabupaten Mimika ke depannya dituntut kreatif memanfaatkan tehnologi yang terukur dan tepat sasaran
“Inovasi pengelolaan sampah kita sudah sampai pada tahap merubah menjadi energi terbaharukan. Nilai investasinya yang dikeluarkan sudah bisa menghasilkan keuntungan jika dikelola dengan benar. Saya ingin memberdayakan masyarakat dalam mengolah sampah tidak hanya dibuang percuma” kata John.
Momentum menghadiri undangan warga masyarakat dimanfaatkan oleh JOEL sebagai ajang penyampaian beberapa gagasan. Mereka lebih realistis membahas program pemberdayaan yang melibatkan peran aktif masyarakat.
“Masyarakat sudah kenyang janji-janji program subsidi dan pelayanan gratis pada setiap Pilkada. Kami memilih untuk menyampaikan program-program kerja nyata. Warga yang berpikir rasional bisa menganalisanya langsung bahwa kami tidak mengumbar janji, tetapi mengajak bekerja bersama” pungkas Johannes Rettob