Jombang – Kabarnusa.id | Warga Pacitan Jawa Timur dikejutkan dengan aksi penyerangan Mapolsek oleh seorang pria pada Jumat (25/4). Aksi tersebut bermula dari kedatangan seorang pria ke Mapolres untuk melakukan mediasi rekannya yang mengalami peristiwa laka.
Namun situasi berubah karena kesalahpahaman yang membuat pria paruh baya tersebut melakukan penyerangan menggunakan senjata api dan mengancam akan meledakkan Mapolresta Pacitan.
Kejadian anarkis tersebut berhasil diatasi oleh petugas, namun yang cukup mengejutkan pria yang berhasil dibekuk tersebut diduga ex napiter (narapidana teroris). Ketua Umum ormas PNIB, Gus Wal menangapi peristiwa tersebut dengan himbauan kewaspadaan kepada semua pihak.
“Napiter yang sudah menjalani hukuman ada di sekitar kita. Program deradikalisasi selama di LP sedikit banyak sudah meredam perilaku terorisme namun belum sepenuhnya hilang. Kejadian di Pacitan menjadi pelajaran bagi kita semua akan bahaya terorisme yang tidak bisa dipandang sebelah mata meskipun pelaku sudah menjalani hukuman” kata Gus Wal saat diminta tanggapannya atas peristiwa tersebut.
Meskipun telah kembali ke masyarakat, ex napiter masih berpotensi melakukan aksi teror dalam bentuk lain. Jawa Timur yang hingga beberapa bulan ini berstatus zero terorisme mesti tetap waspada dengan potensi tersembunyi yang bisa terjadi dimanapun dan kapanpun.
“Seseorang yang sudah terafiliasi terorisme kecenderungannya tidak takut mati. Mereka bisa nekat dengan alasan yang sulit kita pahami. Sinergi Polri dengan BNPT tidak boleh putus untuk tetap memantau pergerakan mereka. Terorisme tidak hanya berbentuk bom.bunuh diri, penyerangan aparat dan ancaman menakut-nakuti juga bagian dari teror” lanjut Gus Wal.
Gus Wal dan PNIB senantiasa tidak putus mengingatkan bahaya laten kelompok teroris yang berlatar belakang paham asing.
“Jaga tetangga jaga kampung dengan mewaspadai perilaku tidak lazim pendatang. Tidak harus curiga berlebihan, tetapi saling bersinergi menjadi antisipasi dini yang efektif. Galakkan terus jihad kebangsaan untuk menangkal ceramah provokasi kelompok Khilafah, HTI, Wahabi yang menjadi induk semang pelaku terorisme di negeri ini” pesan Gus Wal di akhir pernyataannya***