SEMARANG, Kabarnusa.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memanfaatkan cuti bersama libur Lebaran 2024 untuk melakukan tinjauan terhadap sejumlah lokasi di Kota Semarang yang sering mengalami genangan air.
“Saya memeriksa tempat-tempat yang sering terkena genangan di Kota Semarang, meskipun sebelumnya diberitakan oleh masyarakat bahwa genangan hanya terjadi sesaat. Namun, langkah-langkah penyelesaian tetap diperlukan,” ujar Mbak Ita, usai melakukan tinjauan di Rumah Pompa Plamongan Indah Semarang pada Minggu (14/4).
Hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Mbak Ita mengungkap sejumlah permasalahan yang menjadi penyebab genangan.
“Saya melihat bahwa kapasitas pompa tidak sebanding dengan volume air yang masuk, terutama dengan banyaknya pembangunan perumahan baru di sekitar area tersebut,” katanya.
Mbak Ita menekankan perlunya peningkatan kapasitas pompa di Rumah Pompa Plamongan Indah serta perluasan kolam retensi di wilayah tersebut. Menurutnya, pembangunan perumahan baru di sekitar area tersebut telah meningkatkan beban air yang harus ditangani oleh rumah pompa.
Lebih lanjut, Mbak Ita menyebut bahwa saluran air dari perumahan-perumahan baru tidak terhubung dengan saluran yang sudah ada.
“Saluran air dari perumahan baru tidak terintegrasi dengan baik,” tambahnya.
Mbak Ita berencana untuk segera mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk membahas hasil sidak dan tinjauan di lokasi-lokasi yang tergenang.
“Besok saat masuk kerja, kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan OPD terkait, termasuk Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) untuk membahas masalah ini,” ungkapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa Dinas Tata Ruang (Distaru) akan meninjau kembali perizinan, termasuk pengaturan saluran dalam perizinan tersebut.
“Kami meminta Distaru untuk mengintegrasikan saluran air agar terhubung dengan baik,” katanya.
Mbak Ita menekankan pentingnya integrasi antar lembaga terkait untuk menangani masalah ini dengan efektif.
“Semua pihak harus bekerja sama dalam menangani masalah ini, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Inspektorat,” tutupnya.