Bogor – Kabarnusa | Sejumlah halte bus di kota Bogor terlihat dalam kondisi rusak dan tidak terawat. Informasi yang diperoleh awak media mendapatkan fakta fasilitas publik yang dibangun oleh pemerintah tersebut menyimpan permasalahan manajemen pengelolaan yang belum tuntas.
Dari hasil penelusuran awak media ke bagian layanan pengaduan Dishub Bogor, didapat penjelasan yang cukup memprihatinkan. Serangkaian halte bus di Bogor tersebut dibangun dalam paket proyek oleh BPTJ Kementerian Perhubungan pusat pada tahun 2022. Namun hingga saat ini dalam kondisi rusak belum ada proses serah terima dari BPTJ Kemenhub kepada Dinas Perhubungan Kota Bogor.
Atas status halte yang masih menjadi menjadi tanggung jawab pihak pusat tersebut, Dishub Kota Bogor tidak berani menganggarkan perawatan atau perbaikan halte yang masih aktif dimanfaatkan oleh publik. Kondisi kotor, beraroma tidak sedap, dinding berlubang dan tanpa penerangan lampu di malam hari menunjukkan fasilitas umum tersebut tidak terawat dan cenderung terbengkalai.
Masyarakat umum yang memanfaatkan halte bus tersebut meminta kepada pihak instansi terkait untuk melakukan pembenahan, minimalnya perawatan agar layak dijadikan tempat menunggu kedatangan Bus. Halte tersebut dibuat sebagai titik pemberhentian bus menaikan dan menurunkan penumpang, pengemudi bus sesuai aturan dilarang menggunakan area transit penumpang selain di halte.
Dalam kondisi rusak dan beraroma tidak sedap, penumpang terpaksa tetap harus menggunakan halte tersebut untuk menunggu. Kondisi tidak terawat tanpa penanganan semakin hari akan bertambah rusak bahkan membahayakan masyarakat yang bergantung pada fasilitas transportasi. Jangan sampai terjadi presepsi pemerintah yang giat membangun namun tidak peduli merawat berkembang di masyarakat sebagai penyumbang biaya pembangunan melalui pajak***(Pras)