Hidup bergantung kepada orang lain menjadi pilihan terburuk. Saat musibah menimpa merenggut salah satu sisi kenormalan kita bukan berarti hidup harus berhenti. Mereka para penyandang disabilitas memendam aneka kegelisahan dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
Sementara kenormalan yang kita alami adalah anugerah yang harus disyukuri. Tuhan beri kesehatan, panca idera terbaik dengan fungsinya hingga anggota tubuh lengkap bermanfaat.
Begitu banyak saudara kita dengan keterbatasan fisik bertahan hidup. Mereka sebagian besar dinaungi kemiskinan yang menggenapkan kekurangan yang ada. Saat ada orang baik yang berkabar, bertemu orang yang peduli mengulurkan tangan. Maka keyakinan bahwa Tuhan akan membukakan jalan solusi terbukti nyata.
Aksi kemanusiaan Komunitas Peduli Sesama tidak pernah merencanakan akan melakukan apa, tetapi Tuhan dengan caranya selalu tunjukkan mereka yang butuh bantuan.
“Kita mengalir kemanapun Tuhan akan bawa dan kita selalu mendapat panggilan untuk membantu di saat yang tepat karena petunjuk-Nya. Segala sesuatu selalu dimudahkan bagi niat merealisasikan. Mari kita yakini untuk mengambil peran menjadi penyebab kebaikan” ungkap Yogi Tanuwijaya usai memberikan bantuan tangan palsu untuk korban kecelakaan kerja.
Uluran tangan kita untuk tangan mereka menjadi gerakan sosial membantu para penyandang cacat yang luput dari perhatian pemerintah. Mereka yang terbatas akses koneksi bantuan hanya bisa menitipkan asa dan doa-doa kepada Tuhan. Dan dengan kuasanya dipertemukan dengan Komunitas Peduli Sesama.
“Mari kita lakukan hal yang barangkali dianggap orang kecil. Tapi kita lakukan dengan cinta yang besar sebagai wujud rasa syukur. Tuhan pasti tersenyum dan percayakan kita untuk terus peduli” pesan Yogi penuh makna