Setelah kau lama bersuara tentang hitam putihnya dunia, maka pada waktunya yang tepat nanti, diamlah, sebab bukan lagi menjadi kuasamu untuk terbukanya pintu-pintu kesadaran.
Kau hanyalah penyampai kabar dari yang benar-benar engkau ketahui dan alami, setelah itu semua orang akan merasakan dan menanggung hidup dan kehidupannya sendiri.
Mereka-mereka yang mengabaikan suaramu akan bersuara lebih kencang darimu, sementara itu kau sudah berjalan sendiri di jalanan hidup yang sebelumnya telah engkau pelajari dan ketahui dengan tepat.
Pergolakan politik, ekonomi dan sosial sebelum dan sesudah 1998 sudah cukup untuk kau jadikan pelajaran, betapa ada pembeda antara yang mengikuti dan peduli pada prosesnya dengan yang tidak.
Namun ketika itu kau terlalu bermurah hati, kristalisasi hasil keringat-keringat perjuanganmu kau pecah dan kau bagi-bagi pada mereka yang sebelumnya tak pernah peduli, lalu engkau merintih di pahitnya hidupmu sendiri, yang seharusnya tak perlu lagi kau lalui.
Berani bersuara melawan ketidak adilan di hadapan penguasa adalah jihad yang sesungguhnya, berdiam diri di hadapan penguasa yang melacurkan pengetahuan dan moral juangnya adalah kemunafikan yang sebenar-benarnya…(SHE).
28 Oktober 2024.
Saiful Huda Ems (SHE).