WONOSOBO, Kabarnusa.id – Intensitas curah hujan yang tinggi telah menyebabkan terjadinya tanah longsor di Desa Temanggung, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo pada Kamis (4/4) kemarin, sekitar pukul 21.00 WIB.
Akibatnya, dua rumah hancur, satu rumah mengalami kerusakan pada bagian belakangnya, dan sebuah kendaraan roda dua yang sedang melintas dengan dua penumpang terseret dan tertimbun material longsor.
Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menjelaskan kronologi kejadian, pada Kamis sore, hujan turun dengan deras di daerah Wonosobo selama lebih dari lima jam hingga malam hari.
Warga Desa Temanggung, Watumalang, Wonosobo, tiba-tiba dikejutkan oleh suara gemuruh. Setelah mencari sumber suara, mereka menemukan bahwa tebing di sekitar rumah warga telah longsor, mengakibatkan tiga rumah di atasnya terdampak, serta sebuah motor yang sedang melintas di bawahnya.
“Ketika kejadian terjadi, seorang warga melihat lampu sepeda motor tiba-tiba menghilang. Tak lama kemudian, seorang warga melaporkan bahwa seorang pengendara motor dan penumpangnya belum kembali, diduga tertimbun longsor karena telepon genggamnya yang selalu aktif menjadi tidak aktif,” ungkap Budiono, Minggu (7/4/2024).
Korban tersebut adalah Kapir Parwoto (56) dan Davit Zaerul Zain (20), bapak dan anak, yang merupakan warga Desa Wonoroto, RT 03/08, Kecamatan Watumalang, Wonosobo.
Tebing yang longsor memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan meliputi area longsor sepanjang 50 meter, menutup akses jalan penghubung desa Temanggung ke Wonosobo di bawahnya.
“Pada hari Sabtu (6/04) pukul 16.00 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban, Davit Zaerul Zain, di bawah lokasi longsoran sejauh kurang lebih 200 meter dalam keadaan meninggal dunia, kemudian korban dibawa ke rumah duka,” tambah Budiono.
“Saat ini, upaya pencarian korban terakhir atau sang bapak yang belum ditemukan masih berlangsung. Semoga cuaca hari ini cerah dan korban segera ditemukan,” pungkasnya.