SEMARANG, kabarnusa.id– Bertujuan untuk mendirikan puasa di bulan ramadan, SMA Negeri 6 Kota Semarang menggelar Tadarus dan Tauziah Ramadan (TTR) hingga khotmil Qur’an di malam Nuzulul Qur’an, mulai Rabu (13/03/2024).
Yang dimaksud mendirikan puasa, menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kota Semarang Mulyani M Noor, adalah bagaimana mengisi ibadah puasa dengan berbagai kegiatan keagamaan, amalan-amalan yang dianjurkan selama bulan ramadan, tadarus (membaca Al Qur’an), pesantren ramadan dan melakukan kajian-kajian Islam.
“Di sini kita mengadakan Tadarus dan Tauziah Ramadan, yang melibatkan semua guru dan siswa pada siang, hari tadarus mengkhatamkan Qur’an.Tujuannya adalah agar keluarga besar SMA 6 ini tidak hanya menjalankan puasa, tapi mendirikan puasa, sesuai hadis nabi, Man qoma romadhona,” jelasnya.
Membaca Al Qur’an (Tadarus), lanjut Mulyani, dilakukan hingga Nuzulul Qur’an, yang dilakukan khotmil atau khataman membaca Al Qur’an dilanjut dengan pengajian, dengan mendatangkan ustadz pendakwah Islam.
“Ini dilakukan sampai nanti puncaknya adalah khataman Al Qur’an, yang juga dilakukan pengajian Nuzulul Qur’an, ujungnya itu,” urainya.
Jadi ketika malam Nuzulul Quran, terdapat sejumlah keutamaan yang perlu diketahui, salah satunya yakni pada malam tersebut lebih baik dari pada 1.000 bulan.
Sangat Antusias dan Bermanfaat
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kota Semarang itu disambut antusias oleh semua siswa, karena diakui sangat bermanfaat bagi siswa siswi dalam mengembangkan ilmu-ilmu Islam, terutama dalam pembacaan Al Qur’an.
“Ya kegiatannya sangat bermanfaat ya, dalam mengisi bulan ramadan. Dapat ilmu juga tentang bagaimana menjalani puasa di bulan ramadan. Biasanya kan belajar keagamaan ini di luar sekolah saat sudah pulang. Tapi kegiatan keagamaan ini diadakan di sekolah. Teman-teman sangat antusias sekali,” kata Ketua OSIS SMA Negeri 6 Kota Semarang Aisy Fauziyyah Ardian, di kelas 11 MIPA 3
Selain itu, lanjutnya, karena kegiatan itu baru pertama kali diadakan di SMA Negeri 6, alangkah lebih bagus apabila dikemas dengan lebih menarik, dengan mengadakan kajian atau dialog-dialog islami, sehingga bisa menambah ilmu tentang agama.
“Ini baru pertama kali diadakan secara bergiliran setiap hari. Kalau hari ini jadwalnya kelas 12. Ya kalau diadakan dialog-dialog itu lebih bagus ya. Jadi sebagai sarana bagi siswa juga, untuk bertanya-tanya tentang pengetahuan Islam,” terangnya didampingi oleh Ketua Majelis Perwakilan Kelas, Muhammad Rival Setia Nugroho, kelas 11 MIPA 8 dan Komisi A, Naina Putri Namora Harahap, kleas 11 MIPA.
Absa