Semarang – Kabarnusa.id | Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi mengganti logo partainya dari bunga mawar merah menjadi sosok gajah berwarna hitam dengan aksen merah. Langkah ini tidak hanya mengundang perhatian publik, tetapi juga memberi sinyal kuat bahwa PSI tengah memasuki babak baru dalam perjalanan politiknya. Dari sudut pandang positif, perubahan ini mencerminkan kematangan, keberanian, dan kesiapan PSI untuk mengambil peran lebih besar dalam kancah politik nasional.
Kader PSI Jawa Tengah, Joko Wahyono menyampaikan analisanya ditemui awak media disela menggalang dukungan untuk kandidat Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum :
“Bunga mawar sebagai logo lama PSI telah menjadi lambang idealisme, semangat perjuangan anak muda, dan nilai-nilai progresif. Namun seiring waktu, PSI menyadari bahwa perjuangan politik tidak cukup hanya dengan semangat, tetapi juga memerlukan daya tahan, strategi jangka panjang, dan simbol yang mewakili kestabilan. Dalam konteks inilah, gajah dipilih—sebuah hewan yang dalam banyak budaya mewakili kebijaksanaan, kekuatan, dan ingatan yang kuat” jelas Joko Wahyono.
Menurut Joko pergantian ini menunjukkan bahwa PSI tidak ingin selamanya berada dalam bayang-bayang sebagai partai kecil dengan semangat besar.
“Dengan logo gajah, PSI ingin tampil sebagai kekuatan yang dewasa, kokoh, dan mampu bertarung dalam percaturan politik nasional dengan pendekatan yang lebih realistis dan membumi. Ini menjadi simbol kesiapan PSI untuk tidak hanya menyuarakan perubahan, tetapi juga mengambil tanggung jawab dalam pelaksanaannya” imbuhnya.
“Dari sisi komunikasi politik, langkah ini bisa dibaca sebagai bentuk re-branding yang positif. PSI menunjukkan kemauan untuk beradaptasi dan merespons perubahan zaman serta ekspektasi masyarakat yang semakin kompleks. Ini adalah langkah maju yang menunjukkan bahwa partai ini terbuka terhadap evaluasi diri dan perbaikan citra demi efektivitas perjuangan politiknya” ungkap Joko yang juga mengusulkan Presiden ke 7 Joko Widodo duduk sebagai Dewan Pembina PSI
“Secara budaya, pemilihan gajah juga relevan dengan konteks Indonesia. Gajah dalam tradisi Nusantara, khususnya di wilayah Sumatra, adalah simbol pemimpin yang bijak dan kuat. Dengan menggunakan simbol ini, PSI tidak hanya membangun identitas nasional yang lebih kuat, tetapi juga menghormati nilai-nilai lokal yang kaya akan makna kepemimpinan dan kepercayaan”
“Perubahan logo ini juga menunjukkan keberanian politik PSI. Di saat banyak partai enggan mengubah citra mereka karena takut kehilangan basis lama, PSI justru memilih bergerak ke depan, menyesuaikan diri dengan tantangan politik yang baru. Ini menunjukkan sikap progresif yang tidak hanya berbasis idealisme, tetapi juga strategi politik yang visioner”
“Dengan semangat baru yang dibawa oleh simbol gajah, PSI kini menyampaikan pesan kepada publik: mereka siap menjadi kekuatan politik yang besar, solid, dan tahan banting. Logo baru ini bukan sekadar gambar, melainkan representasi dari arah baru PSI yang lebih matang, lebih tangguh, dan lebih siap untuk menjawab kebutuhan bangsa” ungkap Joko di akhir pernyataannya.****