Semarang – Kabarnusa.id | Polemik tuduhan ijazah palsu Presiden ke 7 Joko Widodo menyeret nama kader PSI Dian Sandi Utama yang mengunggah foto ijazah di akun media sosialnya. Aksi Ketua DPW PSI NTB tersebut menuai banyak pro kontra, setelah dirinya dipanggil penyidik Bareskim Polri untuk diminta keterangan Selasa (20/5).
Dalam keterangan kepada awak media usai pemeriksaan, Dian Sandi mengaku mengunggah foto ijazah Jokowi dalam rangka menjawab keraguan banyak pihak akan keabsahan ijazah UGM milik Jokowi. Niat baiknya untuk meredam tuduhan ijazah palsu sebagai dukungan kepada mantan Presiden Jokowi yang terus diserang oleh isu negative.
Joko Wahyono, politikus muda PSI dari Jawa Tengah menyampaikan pernyataannya terkait rekan sesama kader PSI yang kini tengah banyak disorot publik.
“Bro Dian Sandi membuktikan loyalitasnya kepada Bapak Jokowi di tengah polemik yang sedang terjadi. Belum ada pendukung Bapak Jokowi lain yang seberani Bro Dian dalam menyikapi isu nasional itu. Apa yang dilakukan Bro Dian menurut saya tidak termasuk ranah kejahatan atau pelanggaran hukum, karena tidak ada yang dirugikan” ungkap Joko Wahyono yang dihubungi awak media melalui sambungan telephon.
Hari Selasa (20/5/2025) Jokowi memenuhi panggilan penyidik Bareskrim untuk memberikan keterangan terkait dugaan ijazah palsu. Dalam keterangan kepada awak media usai diperiksa, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyampaikan kesedihannya apabila kasus ijazah berproses lebih lanjut.
“Bapak Jokowi mentaati proses hukum yang sedang berjalan, beliau berharap persoalan ini segera diselesaikan. Keprihatinan beliau kepada pihak yang dilaporkan sebagai bentuk perhatian sekaligus peringatan kepada siapa saja untuk tidak menyebar fitnah yang membuat gaduh bangsa ini” sambung Joko Wahyono.
Lebih lanjut Joko Wahyono berharap kader PSI lain untuk tetap solid fokus menjelang gelaran Kongres di bulan Juni nanti.
“Bapak Joko Widodo adalah figur calon terkuat Ketua Umum PSI, saya menghimbau Bro dan Sis PSI dimanapun berada untuk fokus gelaran Kongres PSI nanti. Polemik ijazah akan diselesaikan oleh pihak berwenang dan tidak mengganggu kredibilitas PSI yang semakin kuat” jelas Joko di akhir wawancarnya***
