KabarNusa|•Kendal – Aktivitas tambang pasir yang diduga ilegal di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, kembali menjadi sorotan. Warga setempat telah berulang kali mengeluhkan keberadaan tambang tersebut kepada media, namun hingga kini aktivitasnya masih terus berjalan. Bahkan, tambang yang telah beroperasi lebih dari dua tahun ini tak kunjung ditutup meski diduga belum mengantongi izin resmi.
Sejumlah warga mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan. Selain merusak ekosistem sekitar, praktik pertambangan yang tidak memiliki izin resmi juga berpotensi menimbulkan konflik sosial dan membahayakan infrastruktur desa.
Kamsi.(06/03/2025).
Tim investigasi media yang turun ke lokasi mendapati bahwa aktivitas tambang masih berlangsung. Saat mencoba mengonfirmasi pihak pengelola, tim hanya bertemu dengan seorang mandor berinisial R. Ketika ditanya mengenai kepemilikan tambang, R menyebutkan nama seseorang bernama Fatur.
Dengan viralnya pemberitaan ini, warga berharap pihak berwenang, termasuk Kapolres Kendal, Dinas ESDM Jawa Tengah, serta Ditreskrimsus Polda Jateng, dapat bertindak tegas sesuai prosedur hukum. Masyarakat menilai aktivitas tambang tersebut seolah kebal hukum karena diduga memiliki banyak pihak yang membackingi.
Mereka mendesak agar tambang pasir di Desa Jatirejo segera ditertibkan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami sudah mengeluhkan ini sejak lama, tapi tambang tetap beroperasi. Kami meminta aparat menindak tegas pelanggaran ini,” ujar salah satu warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai langkah yang akan diambil terhadap tambang pasir yang diduga ilegal ini.
