Revolusi Industri 5.0 menandai babak baru dalam perkembangan peradaban dunia, dengan fokus pada kolaborasi antara manusia dan teknologi dalam produksi. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya yang mengutamakan otomatisasi dan digitalisasi, Industri 5.0 lebih menekankan pada integrasi teknologi canggih dengan kehadiran manusia untuk menciptakan solusi yang lebih personal dan responsif.
Mengenal Revolusi Industri 5.0
Banyak industri saat ini masih beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0, yang ditandai dengan kemajuan pesat di bidang IT seperti otomatisasi, big data, AI, teknologi robot, dan IoT. Namun, meski masih dalam proses adaptasi, Industri 5.0 sudah mulai menjadi perbincangan.
Revolusi Industri 5.0 adalah konsep yang fokus pada integrasi teknologi dan manusia untuk menciptakan sistem produksi yang lebih adaptif dan responsif. Teknologi seperti AI, IoT, dan robot tetap menjadi bagian penting, tetapi dengan penekanan pada kolaborasi antara teknologi canggih dan kemampuan manusia.
Tujuan dari Industri 5.0 adalah menciptakan produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan, dan fokus pada kesejahteraan. Harapannya, dengan integrasi ini industri dapat lebih responsif terhadap perubahan pasar, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memanfaatkan sumber daya alam dengan lebih baik.
Selain itu, revolusi ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti peningkatan produktivitas, kualitas, dan keamanan, menciptakan peluang kerja baru, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Awal Mula
Industri 5.0 bermula setelah Industri 4.0 mencapai puncaknya, ketika para pakar melihat potensi penyempurnaan lebih lanjut. Diperkenalkan pada 2011, Industri 4.0 bertujuan memodernisasi proses bisnis, khususnya di sektor manufaktur, dengan memperkenalkan teknologi seperti AI dan IoT.
Namun, banyak industri masih beradaptasi dengan era ini. Pada 2017, Jepang memperkenalkan konsep Revolusi Industri 5.0 melalui visi Society 5.0 di pameran CeBIT di Jerman. Berbeda dengan Industri 4.0, yang melihat AI sebagai pengganti manusia, Industri 5.0 justru mendorong kolaborasi antara manusia dan teknologi.
Teknologi seperti AI dan robot yang hadir untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui kecerdasan manusia. Contohnya, penggunaan AI seperti ChatGPT membantu pekerjaan, namun tetap memerlukan perintah manusia untuk berfungsi optimal. Selain itu, teknologi HRIS berbasis cloud mempermudah pekerjaan HR, dengan fitur yang mendukung kesejahteraan karyawan.
Industri 5.0 tidak hanya berfokus pada efisiensi ekonomi dan produktivitas. Akan tetapi juga mengutamakan nilai sosial dan kesejahteraan para pekerja, menandai pergeseran dari nilai ekonomi menuju kesejahteraan yang lebih inklusif.
Keuntungan
Manfaat Revolusi Industri 5.0 tidak hanya mencakup peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya. Namun juga menciptakan pekerjaan dengan kebutuhan keterampilan lebih tinggi. Dengan otomatisasi, pekerjaan repetitif berkurang, sehingga karyawan dapat fokus pada tugas strategis.
Keuntungan lainnya termasuk peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui teknologi seperti AI dan HRIS yang mempermudah pengelolaan data. Selain itu, kualitas produk dan layanan meningkat berkat teknologi canggih, meningkatkan kepuasan pelanggan.
Industri 5.0 juga memungkinkan fleksibilitas produksi, menyesuaikan permintaan pasar dengan cepat, dan mengurangi risiko kecelakaan kerja melalui penggunaan robot. Keberlanjutan menjadi fokus utama, dengan penerapan teknologi hijau yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan demikian, perusahaan bisa lebih bersaing di pasar global dan SDM harus bisa meningkatkan keterampilan strategis. Revolusi Industri 5.0 ini juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup melalui akses lebih baik ke layanan kesehatan, pendidikan, dan pengembangan kota cerdas.
