“Kebaikan atau keburukan yang sengaja atau tidak telah kita lakukan di dunia. Mana yang paling banyak kita tanam, itulah yang akan dikenang orang saat kita dipanggil menghadap Tuhan” –Nasihat Bijak–
Dalam realita masyarakat kelas bawah, sebuah kursi roda menjadi barang yang mahal untuk dibeli. Sarana untuk membantu aktifitas para penyandang disabilitas atau mereka yang berkebutuhan khusus menjadi impian bagi sebagian kalangan. Mereka hanya bisa berdoa momohon kepada Tuhan agar membukakan nurani kepedulian orang-orang yang diberi kelebihan rejeki. Memohon dihadirkannya orang-orang baik dalam kehidupan mereka.
Hingga suatu saat Tuhan mendengar doa dan harapan mereka. Komunitas Peduli Sesama seperti mendapat petunjuk dari Tuhan untuk hadir menjawab persoalan kemanusiaan. Info permintaan bantuan kursi roda bisa dari siapapun dan Tuhan juga sudah menyiapkan rencana terbaiknya lengkap dengan orang-orang yang peduli menyisihkan rizkinya untuk merealisasikannya.
Kursi roda terbeli, langkah selanjutnya menyerahkan kepada yang membutuhkan di lokasi yang jauh menjadi perjuangan tersendiri bagi Komunitas Pedulis Sesama di Jakarta. Tapi itu bukan alasan untuk mengeluh, selalu ada orang-orang baik yang membantu. Biaya paket pengiriman mendapat keringanan bahkan di bebeberapa tempat digratiskan oleh pihak ekspedisi. Mereka ikut terpanggil dan peduli dengan apa apa yang mereka bisa bantu.
Perjalanan panjang kursi roda akhirnya bermuara kepada mereka. Menjadi surga kecil bagi kehidupan selanjutnya dan menjadi kabar penyejuk bagi Komunitas Peduli Sesama. Senyum kebahagiaan mereka mengiringi usapan keringat Yogi Tanuwijaya inisiator penggerak Komunitas Peduli Sesama.
Kebahagiaan yang muncul saat satu tugas mulia usai, bukan menjadi akhir segalanya. Panggilan kepedulian lain akan selalu hadir dan Komunitas Peduli Sesama senantiasa siap menjawab dengan aksi nyata. Bergandengan tangan membantu sesama selain meringankan juga menghangatkan tali silaturahmi. Bersama- sama sepakat bahwa menanam kebaikan itu kewajiban di dunia dengan imbalan di akhirat kelak.
Salam Peduli dari Komunitas Peduli Sesama
